Easy Money



Easy Money


Easy Money
Easy Money

20101124

Jemaah Haji Terlantar Di Jeddah Hingga 30 Jam

Jemaah Haji Khusus Akan Tuntut Garuda



Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji menuntut pihak Garuda Indonesia agar menanggung sepenuhnya biaya transportasi dan akomodasi para jemaah yang telantar di Jeddah, menyusul molornya jadwal kepulangan mereka ke Tanah Air hingga lebih dari 20 jam. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, tidak tertutup kemungkinan akan dimajukan tuntutan secara hukum.

Sejak Sabtu hingga Selasa (23/11/2010), baru sekitar 2.000 jemaah bisa diangkut pihak Garuda. Rombongan jemaah dari biro penyelenggara haji dan umrah Mega Citra, misalnya, baru diberangkatkan setelah lebih dari 30 jam terkatung-katung di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Penundaan penerbangan-penerbangan awal pemulangan jemaah tersebut berakibat pada penundaan jadwal-jadwal berikut, yang membuat antrean jemaah yang akan dipulangkan kian panjang. "Yang kami minta sesungguhnya bukan ganti rugi dalam bentuk uang, tapi penyediaan akomodasi dan transportasi selama masa menunggu, termasuk hotel tempat menginap sementara," kata Baluki Ahmad, Ketua Himpunan Penyelenggara Umrah & Haji (Himpuh), kepada Kompas dan Tempo di Madinah.

Sejauh ini pihak Garuda menjanjikan hanya memberi semacam "ganti rugi" 180 riyal Saudi kepada tiap jemaah. Padahal, menurut Djadjang Sudradjat dari Marwah Tour & Travel, pada saat seperti sekarang tarif hotel melati di Jeddah saja 300 riyal Saudi per malam. Belum lagi untuk makan dan penyediaan transportasi, yang semua harus dihitung ulang akibat penundaan kepulangan.

Pihak Garuda di Jeddah yang dihubungi wartawan via telepon dari Madinah belum bersedia berkomentar. "Kami ini sudah terjadwal secara ketat. Sekarang ini tidak ada hotel yang bisa diperpanjang karena hari berikutnya sudah dipesan orang lain. Menurut perhitungan sementara, dengan 245 orang jemaah yang kami bawa, biaya tambahan yang mesti dikeluarkan sekitar 20.000 dollar AS," kata Djadjang, yang juga adalah Wakil Ketua Himpuh.

Baik Baluki maupun Djadjang juga mengeluhkan buruknya pelayanan Garuda secara keseluruhan. Meski tarif angkutan haji Jakarta-Jeddah dan sebaliknya jauh lebih mahal dibandingkan rute ke Eropa, tetapi pelayanan yang diberikan pihak Garuda dinilai jauh dari memadai.

"Pelayanan Garuda sangat minim, padahal ongkos yang ditarik hingga 1.800 dollar AS per jemaah. Sementara untuk rute ke Eropa—juga ke Jepang dan Australia—pada saat masa puncaknya saja paling mahal 1.200 dollar AS, pelayanan yang diberikan Garuda bukan main," kata Djadjang, yang pernah bekerja di Garuda sebagai GM Garuda di Jeddah pada 1990-1992.

No comments:

Share on Facebook
Kata-kata Hikmah..! Jelang Pemilu, Jangan Golput ! Di Pemilu 2009