Easy Money



Easy Money


Easy Money
Easy Money
Showing posts with label travel haji khusus. Show all posts
Showing posts with label travel haji khusus. Show all posts

20120521

Menelisik Sejarah Perjalanan Haji

Menelisik Sejarah Perjalanan Haji

Perjalanan haji sekarang ini bukanlah menjadi suatu hal yang istimewa lagi, tentu sudah banyak warga Indonesia yang melakukan perjalanan haji bahkan di sekeliling kita sudah banyak “ibu dan pak haji” bertebaran. Tentu kita penasaran apakah sejak dari dahulu kala perjalanan haji mudah dilakukan orang indonesia?. Menurut sumber-sumber di internet perjalanan haji di Indonesia sudah ada sejak abad ke-19.  Saat itu, masyarakat yang terdaftar sebagai jamaah haji harus bersabar menempuh perjalanan yang panjang hingga berbulan-bulan untuk sampai ke Mekkah. Perjalanan panjang itu ditempuh melalui laut dengan menggunakan kapal layar. Meskipun pada masa itu jamaah haji sudah ada yang berhasil diberangkatkan, ternyata mereka semua berangkat tidak dengan koordinasi pemerintah ketika itu. Waktu itu belum berdiri negara Indonesia, yang ada adalah pemerintahan Hindia Belanda, sehingga wajar kalau mereka berangkat secara sendirisendiri. Namun, tidak berapa lama kemudian Belanda mengeluarkan sejumlah peraturan haji yang salah satunya adalah Ordonasi di tahun 1825.
            Tetapi menurut sumber yang lain ternyata pada zaman kerajaan-kerajaan di indonesia para raja-raja telah mengutus utusannya ke Mekkah. Hubungan Muslim Nusantara dan Timur Tengah terkoneksi sejak Islam berkembang di Nusantara. Berdasarkan studi Azyumardi Azra (Jaringan Ulama,1998), hubungan itu bersifat politis dan keilmuan. Hubungan politis terjalin antara sejumlah kerajaan di Nusantara dengan Dinasti Utsmani. Aceh, Banten, Mataram, telah mengirimkan utusan ke Haramain (Mekkah-Madinah) sejak abad ke-17. Selain berhaji, mereka juga membawa gelar sultan dari Syarif Mekkah (penguasa Mekkah). Bisa jadi sebagai penguat wibawa atas kekuasaan mereka. Tetapi ada juga hubungan keilmuan. Sejak Dinasti Utsmani mengamankan jalur perjalanan haji, kian banyak pula yang menuntut ilmu pada abad ke-14 hingga ke-15. Hal itulah yang mendorong munculnya komunitas Jawi. Orang Arab menyebutnya ashab Al Jawiyin (saudara kita orang Jawi). Jawi beradal dari Jawa. Komunitas Jawi untuk menyebut orang-orang yang berasal dari Nusantara (bahkan Asia Tenggara). Nama-nama ulama seperti Syekh Yusuf Al- Makassary (Makassar) dan Syekh Abdul Rauf Al-Sinkili (Singkel, Aceh), merupakan ulama yang malang melintang menuntut ilmu di Haramain pada abad ke- 17. Syekh Abdul Shomad Al-Palimbani (Palembang), Syekh Nafis Al-Banjari (Banjar, Kalsel), Syekh Arsyad Al-Banjari (Banjar, Kalsel) merupakan ulama tasawuf Tarekat Samaniyah yang berpengaruh pada abad ke-18. Kita juga mengenal nama-nama seperti Syekh Nurudin Al-Raniri (Aceh), Syekh Abdul Rahman Al Masry Al Batawi (Jakarta), Syekh Khatib Sambas (Kalimantan), dan lain-lainnya. Pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ulama kita malah makin hebat-hebat di Mekkah. Karena tak sekadar menuntut ilmu, tapi justru menembus pusat ilmu di Mekkah, yaitu sebagai pengajar dan imam di Masjidil Haram. Peneliti sufisme dari Universitas Utrecht, Belanda, Martin van Bruinessen (Kitab Kuning, 1995) menyebutkan ada tiga ulama yang menjadi guru di Masjidil Haram. Pengaruhnya pun sangat besar terhadap jemaah haji di Nusantara.
Kemudian, pada tahun 1912, Perserikatan Muhammadiyah yang didirikan KH Ahmad Dahlan secara bersama mendirikan Bagian Penolong Haji dan diketuai KH M Sudjak. Pendirian lembaga ini ternyata mampu menjadi perintis berdirinya lembaga serupa saat itu. Dan pada 1922, pemerintah saat itu berinisiatif mendirikan Direktorat Urusan Haji. Pendirian itu kemudian mengilhami Volksraad untuk mengubah poin dalam ordinasi haji. Dalam ordonasi yang kemudian dikenal dengan Pilgrim Ordinasi 1922 disebutkan bahwa bangsa pribumi dapat mengusahakan pengangkutan calon haji. Dengan adanya perubahan itu, secara perlahan pengiriman jamaah haji mulai dilakukan secara bersamaan oleh pribadi dan negara. Bagi masyarakat saat itu, kondisi itu tentu saja cukup melegakan karena semakin memudahkan masyarakat yang ingin berhaji. Setelah berlangsung cukup baik, aktivitas pemberangkatan jamaah haji sempat vakum selama kurun waktu 1945-1949. Namun, pemberangkatan kembali jamaah haji ke Mekkah baru benar-benar dilaksanakan pada 1949/1950. Pada awal penyelenggaraan kembali, pengiriman dilakukan dengan melibatkan secara bersamaan antara Departemen Agama, Yayasan Perjalanan Ibadah Haji (YPIH) dan badan-badan lain yang terkait. Alasan dilibatkannya lembaga terkait, karena saat itu Indonesia dianggap baru merdeka dan karenanya diperlukan seluruh potensi yang ada sesusai fungsi dan kedudukan masing-masing.
Pada awal-awal penyelenggaraan kembali, negara belum bisa mendapat keuntungan karena saat itu masih dalam tahap peralihan dan negara sama sekali belum berpengalaman. Pada awal penyelenggaraan itu, negara juga dipengaruhi oleh badal-badal syekh dan broker atau tengkulak haji. Dari sana, kemudian muncul usaha-usaha perorangan dan panitia-panitia penyokong haji yang banyak melibatkan pihak swasta dan jasa haji. Penyelenggaraan haji oleh swasta saat itu, pada pelaksanaannya ternyata tidak ada rasa tanggungjawab dari mereka dan justru cenderung mencari keuntungan sebanyak mungkin. Setelah melewati rangkaian masa percobaan yang cukup panjang, akhirnya mulai tahun 1969  pemerintah secara penuh menangani pemberangkatan jamaah haji. Pengambilalihan penuh itu dilakukan karena sebelumnya banyak calon jamaah yang mengeluhkan banyaknya kendala saat diberangkatkan oleh swasta. Bahkan, dalam keluhan itu tidak sedikit ada yang mengaku akhirnya gagal diberangkatkan ke Tanah Suci. Maka dengan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1969, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan mengambil alih semua proses penyelenggaraan perjalanan haji oleh pemerintah. Dan karenanya, dua penyelanggara ibadah haji milik swasta dan perorangan, yakni Yayasan Penyelenggaraan Ibadah Haji (YPHI) dan PT Arafat, yang masing-masing sebelumnya. Mulai sejak itulah Indonesia rutin mengirimkan jemaah haji ke tanah suci dengan koordinasi pemerintah seperti sekarang ini. 

Cr: antaranews.com, internasional-kompas.com

20111107

Travel Haji dan Umroh Kota Bandung


Kabar gembira bagi warga kota bandung dan sekitarnya kini untuk mulai Desember 2011 ini bisa mendaftar untuk umroh dan onh plus di perwakilan travel Prima Saidah Bandung di Graha Internasional ( Bank of  Tokyo ) Lt3 Jl. Asia Afrika No.129, Bandung 40112, Jawa Barat.

Letaknya yang sangat strategis ditengah kota membuat kantor ini mudah dijangkau.

Layanan yang diberikan Prima Saidah Bandung adalah pendaftaran :

  1. Haji plus atau ONH Plus
  2. Haji Reguler
  3. Umroh Reguler
  4. Umroh Plus ( Kairo, Dubai dan Istambul Turki )

Travel Haji Plus Bandung

===== Haji, Umrah

20111010

231 Jamaah Haji Plus Prima Saidah Siap Berangkat


Alhamdulillah tahun 2011 ini Travel Prima Saidah akan memberangkatkan sebanyak 231 jamaah dari seluruh Indonesia. Semua persiapan sudah siap termasuk latihan manasik yang sudah dilakukan pekan kemarin di Puncak Jawa Barat.


Semoga meraih haji mabrur. Amien.


83ESEWNNQFUJ


Haji Khusus

===== Haji, Umrah

20110426

Jamaah Haji 2011 Mesti Lunasi Bulan Juli

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (PBIH) 2011 diperkirakan berlangsung Juli mendatang. Pasalnya, awal Oktober Calon Jemaah Haji (CJH) sudah harus masuk asrama haji dan 2 Oktober sudah diterbangkan ke tanah suci khususnya bagi jemaah yang tergabung di gelombang I.

Besaran ongkos haji diperkirakan sama dengan tahun 2010, bahkan bisa lebih murah. Hal itu disampaikan mantan Kabag Perjalanan Ibadah Haji Kementerian Agama Palembang Drs H Musadad Kholil

20110125

Travel Harus Utamakan Pelayanan

Sampai saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan travel ibadah haji-umroh yang bermasalah karena dibangun dengan manajemen asal-asalan. Hasilnya banyak konsumen atau calon jamaah haji-umroh yang harus menjadi korban dari ulah travel nakal.

Berdasarkan data yang diungkapkan oleh Ketua Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji (HIMPUH) Akhmad Baluki, pada 2010 saja ada sebanyak 6000 calon haji Indonesia yang tidak bisa berangkat karena bermasalah diantaranya karena travel haji.

"Pada tahun 2010, sebanyak 6000 calon haji tidak bisa berangkat karena mendaftar pada penyelenggara yang ternyata bermasalah. Jika ingin berhaji, lakukanlah pendaftaran pada penyelenggara yang sudah didaftarkan pada pemerintah," ungkap Akhmad di acara Silaturrahim Sekilas Haji 2011 di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (9/1/2011).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Utama PT MQ, Darmawan. Ia menambahkan bahwa setiap tahun masalah yang berhubungan dengan keberangkatan haji terletak pada layanan yang tidak maksimal.

"Masalah setiap tahun selalu sama, yaitu pelayanan yang tidak maksimal. Persiapan yang baik dimulai dengan mendaftar pada instansi yang telah memiliki ijin pemerintah kemudian mempersiapkan jemaah dengan persiapan hati dan fisik dan persiapan selanjutnya berhubungan dengan manajemen perjalanan," ungkap Darmawan.

Disinggung mengenai prospek usaha travel haji-umroh, Darmawan mengaku bahwa di Indonesia travel yang benar-benar siap memberangkatkan calon jemaah haji masih kurang.

"Bisnis travel haji-umroh adalah layanan dalam bentuk peribadatan. Jumlah travel yang siap saat ini masih sangat kurang. Jika ingin memulai usaha travel haji-umroh, maka persiapkanlah dengan sebaik mungkin, agar tidak ada masalah," imbuhnya.

Darmawan juga menambahkan bahwa untuk memulai bisnis travel haji-umroh, maka dimulai sebagai agen haji-umroh. Hal ini bertujuan untuk mencari relasi sebanyak mungkin. Yang tak kalah pentingnya adalah calon pengusaha tersebut harus memiliki self service tinggi.

"Harus memiliki self service yang tinggi. Kalau hanya mau dilayani saja tapi tidak mau melayani, maka akan susah memulai usaha ini," pungkasnya. 88EXB9GHRVNA

20101222

Penyelenggara Program Haji Arbain Dan Non Arbain

Haji Arbain adalah Shalat fardhu sebanyak 40 kali di Masjid An-Nabawi Madinah tanpa terputus memang seringkali dikerjakan oleh jamaah haji kita. Sehingga setidak-tidaknya, mereka tinggal di Madinah saat haji selama 8 atau 9 hari. Dengan perhitungan, sehari akan shalat wajib sebanyak 5 kali dan selama 8 atau 9 hari akan tercukupi jumlah 40 kali shalat wajib tanpa terputus ( Haji Arbain )

haji arbainAmalan haji arbain ini tentu saja sangat dianjurkan untuk dilakukan, karena buat apa kita datang jauh-jauh dari Indonesia, kalau sampai di kota Nabi malah tidak shalat di masjid tersebut, atau malah belanja atau jalan-jalan ke sana-kemari.

Dan seharusnya hal seperti itu tidak hanya dilakukan di Madinah saja, tetapi juga di mana pun, kita sebaiknya selalu shalat berjamaah di Masjid. Dan diupayakan tidak pernah terputus untuk mendapatkan haji arbain

Dari Anas bin Malik yang diriwayatkan secara marfu'' bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang shalat di masjidku (nabawi) sebanyak 40 kali shalat tidak terlewat satu kali pun, maka telah ditetapkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari adzab dan kemunafikan." (HR Ahmad dan At-Tabaranany)

Penyelenggara Program Haji Arbain dan Non Arbain

20101123

Paket Haji Khusus Kuota 2012


Paket Haji Prima Saidah





Harga Haji Khusus Mulai $ 7500
Dp Haji Rp. 10.100.000,-
Pemesanan Kuota Haji Khusus 2012 $4000

Tersedia Potongan Biaya Rp. 5.000.000,- Untuk pasangan suami Istri

Hubungi Prima Saidah :

Gedung Twink. Jl Kapten Tendean 82 Jakarta Selatan
Telp: 021-70692409

Paket Haji Plus 2012
Share on Facebook
Kata-kata Hikmah..! Jelang Pemilu, Jangan Golput ! Di Pemilu 2009