Easy Money



Easy Money


Easy Money
Easy Money

20101126

Tips Sehat dan Bugar Saat Naik Haji

Badriah, 49 tahun, bahagia bukan kepalang. Sepekan lagi wanita yang bekerja sebagai pengajar di Jakarta ini akan menunaikan rukun Islam yang kelima, yaitu naik haji. Namun ada satu hal yang mengganggu pikirannya.

“Saya ini sering buang air kecil. Saya khawatir nanti bagaimana saya ketika menunaikan ibadah haji?” kata Badriah dalam sesi tanya jawab di forum simposium Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kamis (14/10).

Dono Antono, dokter kloter yang pernah bertugas pada 2004 ini meminta Badriah untuk tidak terlalu khawatir. Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini menyarankan Badriah untuk berolahraga sebelum berangkat naik haji. “Seperti jalan atau senam yang bisa membantu otot panggul,” kata Dono.

Selain olahraga, ada banyak persiapan yang mesti dilakukan oleh jemaah haji yang akan berangkat ke negeri yang cuacanya jauh berbeda dengan Indonesia. Tri Juli Edi Tarigan membagi persiapan yang perlu dilakukan sebelum berangkat naik haji dalam tiga bagian.

Persiapan pertama adalah persiapan mental dan spiritual, seperti merapikan aqidah, memperbaiki ibadah, dan memperhatikan mempraktikkan matinul kunul (seperti tidak melakukan ghibah, tidak dusta, tidak takabur, dan belajar sabar).

Belajar sabar, kata Tri Juli, sangat penting dipersiapkan sebelum berangkat ke Arab Saudi. “Karena di sana di mana-mana ngantri. Ke toilet, makan, semua ngantri,” kata Tri Juli.

Persiapan kedua adalah persiapan akal seperti mengetahui hukum-hukum haji dan melakukan manasik (simulasi). Dan persiapan ketiga adalah persiapan fisik.

Persiapan fisik yang perllu dilakukan, kata Tri Juli, adalah berjalan kaki selama 30 menit sehari, minimal tiga kali dalam seminggu. Olah raga berjalan kaki ini paling lambat mulai dilakukan sejak sebulan sebelum keberangkatan. “Supaya nanti kaki enggak pegal-pegal. Coba juga untuk sesekali berjalan di bawah panas terik matahari supaya nanti terbiasa,” kata Tri Juli.

Tri Juli juga menyarankan calon jemaah haji untuk menghindari keramaian jika tidak perlu dan tidak usah membawa barang banyak-banyak. “Bawalah tas kecil untuk membawa tempat minum, sandal, dan handuk kecil,” kata Tri Juli.

Saat pemeriksaan kesehatan di Indonesia, Tri Juli mengingatkan calon jemaah haji untuk terbuka pada petugas kesehatan. “jangan ngumpetin penyakit karena akan menyulitkan nantinya. Kala uterus terang, dokter kloter justru bisa mengawasi di sana,” ujar Tri Juli.

Sementara itu Iris Rengganis, dokter dari Divisi Imunologi Klinik di RSCM, mengingatkan calon jemaah haji untuk melakukan vaksinasi paling lambat dua minggu sebelum keberangkatan. Vaksinasi yang wajib dilakukan adalah vaksinasi meningitis yang memiliki imunitas hingga tiga tahun.

Meningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit yang kebanyakan berasal dari Afrika ini memang jarang ditemukan di Indonesia. “Tapi kan di sana jemaah haji datang dari berbagai bangsa, jadi mesti dicegah,” ujar dokter berkerudung ini.

Vaksinasi yang biasa dilakukan oleh jemaah haji adalah vaksinasi influenza. Tidak seperti Malaysia yang mewajibkan vaksinasi ini, pemerintah Indonesia hanya menganjurkan calon jemaah haji untuk divaksin influenza.

Namun Iris menganjurkan sebaiknya calon jemaah haji melakukan vaksinasi influenza. Vaksinasi ini memang tidak 100 persen mencegah influenza. “Hanya 70-90 persen. Jadi walau sudah divaksin, tetap kena flu, tapi tidak terlalu berat,” kata Iris. Imunitas vaksin ini bertahan hingga satu tahun.

Iris yang juga pernah bertugas sebagai dokter kloter mengingatkan calon jemaah haji untuk selalu memakai masker, baik di cuaca dingin maupun cuaca panas. Iris juga menyarankan calon jemaah haji untuk selalu mengkonsumsi makanan sehat.

Sejak Oktober, cuaca di Arab Saudi diperkirakan sudah memasuki musim dingin. Suhu di sana bisa mencapai di bawah 0 derajat Celcius. Berikut tips agar kulit tetap sehat saat naik haji:
- Memakai krim pelembab.
(Krim yang bagus adalah krim buatan Arab. Jadi lebih baik belilah krim di Arab Saudi).
- Tidak usah mandi terlalu sering, cukup sekali dalam sehari. Jangan mandi memakai air panas.
- Gunakan sabun dengan pH netral, jangan gunakan sabun antiseptik.

Meskipun suhu dingin, namun pada siang hari, udara di Arab seringkali kering. Udara yang kering ini sangat berisiko menyebabkan hidung mimisan.

Berikut tips menghindari mimisan:
- Pakailah masker yang terbuat dari kain sehingga masker bisa dibasahi dengan air zam zam supaya kelembaban hidung terjaga.
- Banyak minum dan makan buah dan sayuran. (Buah sangat murah di Arab)
- Konsumsi vitamin.
- Jangan mengorek-ngorek hidung.

1 comment:

farida said...

naik haji idaman setiap muslim

Share on Facebook
Kata-kata Hikmah..! Jelang Pemilu, Jangan Golput ! Di Pemilu 2009